Sabtu, 29 September 2018

Segelas Kopi Pahit Sebagai Salam Perpisahan

Segelas kopi pahit terhidang di meja, aromanya yang khas memberikan secercah harapan dalam mengawali pagi ini. Rasa lelah setelah bergadang sampai subuh malam tadi perlahan mulai beranjak seiring dengan aroma kopi yang menguap ke udara.


Pagi ini masih ngopi bersama abang-abang seniorku, Bang Haidir dan Bang Sany. Sebenarnya ada satu lagi Bang Sahnan, tapi ga bisa datang karena lagi ga enak badan, ya semoga bang sahnan lekas sehat kembali. 

Mereka adalah para wartawan senior di Riau ini, aku anggap mereka sebagai abang dan guru dalam hal komunikasi dan kehumasan. Sering aku bertanya ini itu terkait komunikasi dan penyampaian informasi ke publik, maklumlah, aku yang notabene adalah lulusan akuntansi tiba-tiba dipercaya sebagai humas di tempatku bekerja. Kalian pasti paham kan bagaimana kontrasnya akuntansi dan humas. Hahahha...

Tapi ada yang berbeda saat ngopi pagi ini, manajerku ikut gabung ngopi. Tapi bukan karena itu yang membuat ngopi ini jadi berbeda. Sebenarnya sudah sering kami ngopi bareng, tapi kali ini manajerku ikut gabung karena sebentar lagi beliau pindah tugas ke jakarta. Jadi ini adalah acara ngopi yang terakhir buat beliau sebagai manajer dikantor kami ini.




Obrolan ringan pun mengalir seiring kopi pahit hangat yang kami minum perlahan. Mulai dari cerita dulu awal berkenalan sampai ke kejadian yang paing menegangkan yang kami alami bersama. Maklum kami bertugas di perusahan yang berkaitan langsung dengan pelayanan publik, tentu banyak hal yang terjadi, mulai dari komplain pelanggan sampai demo warga. Semua itu menjadi cerita ringan yang kalau kami ingat-ingat adalah sebuah hal yang lucu sekaligus menegangkan. 

Gelak canda tawa seperti biasa muncul mengiringi waktu berlalu, kata perpisahan pun terpaksa harus terucap karena pak kemas harus segera berangkat ke bandara untuk selanjutnya terbang ke jakarta. "Terima kasih atas dukungan dan support rekan-rekan disini sehingga kami dapat menjalankan tanggungjawab kami disini" ucap pak kemas sebari menyalami Bang Haidir dan Bang Sany. Akupun spontan menjulurkan tanganku untuk ikut bersalaman.

"Mohon maaf apabila ada salah dan hilaf selama ini baik disengaja maupun tak sengaja" ucap Pak Kemas sembari berpamitan. Selamat bertugas ditempat yang baru Pak, semoga makin sukses dan sehat selalu sekeluarga, ujarku mengiringi langkah Pak Kemas.
Selengkapnya...